Pages

Thursday 30 January 2014

Pipiltin Cocoa: We Love Chocolate, We Love Indonesia



Sekitar bulan September-Oktober 2013 silam, gue sempat ke Pipiltin Cocoa, café cokelat yang berada di daerah Barito-Panglima Polim, Jakarta. Gue ke sana dua kali, sekali dalam rangka tugas liputan dan kali lainnya hangout with my girls. Seperti ini nih, yang ada di sana.





 
Pictures above: Pipiltin Cocoa
Beruntung banget, gue sempat ketemu plus ngobrol-ngobrol sama dua pendirinya, Tissa Aunilla dan Irvan Helmi. Mereka adalah kakak beradik yang mengaku cinta sama cokelat. Keduanya dengan senang hati cerita-cerita soal cokelat, Pipiltin Cocoa serta sharing pengalaman mereka. During our chit-chat, I really could feel their excitement and passion for chocolate.

Ada beberapa hal yang bikin gue “Wow” dari Pipiltin Cocoa (ditulis PC aja yo, untuk memudahkan). Yaitu: 
  • “Indonesia adalah eksportir ke-3 cokelat di dunia, lho. Bukan Swiss.”
 Jadi, PC bukan sekadar tempat makan atau café aja, tetapi juga “pabrik” pembuatan cokelat, sesuai dengan tagline mereka “we make chocolate from scratch”. Kalau mengintip di sini, dipaparkan gambaran gimana PC mengolah cokelat from beans to bar. Yup, dari masih biji sampai jadi yummy chocolates serta berbagai olahannya. Mereka benar-benar hunting cokelat terbaik dari pelosok nusantara, seperti Aceh, Bali dan lain sebagainya.

Obrolan dengan people behind PC menyadarkan gue bahwa produksi cokelat Indonesia sangat besar (nomor 3 di dunia). Sayangnya, masih jarang banget terdengar tentang produk cokelat buatan Indonesia. Justru banyak orang (termasuk banyak orang Indo) yang mengidentikkan cokelat dengan Swiss. Padahal Swiss bukanlah penghasil cokelat. Tapi memang, menurut Irvan, Swiss tuh top banget dalam mengolah cokelat. Bahkan kabarnya Tissa (co-founder PC) sampai “berburu ilmu” pengolahan cokelat di negara tersebut.
Pic: Pipiltin Cocoa
  • ·         Hot chocolate-nyaaaaa…..
Gue pecinta hot chocolate, dan menurut gue hot chocolate di sini tuh enak beutttt. Pendapat gue ini diamini pula oleh my sister dan the girls. Buat lidah gue, rasa cokelatnya pas dan heat-nya juga tepat. Porsinya pun cukup banyak. Great taste and great after taste. Tapi, saking enak dan mengenyangkannya si hot chocolate, gue jadi kurang bernafsu untuk langsung menyantap cokelat-cokelat lainnya. Untungnya, di PC ada pilihan menu non-chocolate (makanan asin) atau yang semi-chocolate alias nggak terlalu cokelat, seperti cinnamon roll.

Yang “kece”-nya lagi adalah mug hot chocolate-nya yang dibuat secara khusus oleh PC. Kayaknya, desain mug tersebut terinspirasi dari bentuk biji cokelat. Tidak pakai gagang. Jadi, angkat mug dengan dua tangan untuk meminumnya. Kalau bagi gue, penyajian (termasuk pilihan mangkuk, piring-gelas, dll) bisa bikin makin tempting. Dan yang satu ini sukses bikin gue semakin tergoda. Mmmmm… 

The Hot Chocolate
  • ·  “Kalau menjalankan bisnis sesuai passion, bukan jaminan bakal sukses. Tapi setidaknya, kita nggak akan menyerah saat menemui hambatan/kesulitan.”
Begitu sih, kira-kira yang disampaikan oleh co-founder PC, irvan (yang ternyata juga co-founder Anomali Coffee). Wah, kata-kata beliau ini terngiang-ngiang banget. Inspiring!


Chcolates & cakes bar

  • ·  “Sesuai namanya Tabanan, plating dessert ini dibuat seperti pantai. Pantai Tabanan.”
Kebayang nggak sih, ada plated dessert, full eatable chocolate, yang penyajiannya terinspirasi dari sebuah pantai? *lap keringet.

Ok, penyajian di PC memang T.O.P, tapi ada beberapa menu yang memang dikonsep secara “ekstra”. Salah satunya si Tabanan Chocolate yang terbuat dari cokelat yang berasal dari daerah Tabanan, Bali. Nah, berhubung daerah tersebut terkenal dengan pantainya, maka dibuatlah penyajian yang terinspirasi dari Pantai Tabanan.  Alhasil cokelat-nya pun “disulap” menjadi bentuk karang, pasir, buih air serta ombak. Nggak semua menu dibuat “secanggih” itu, lho. Namun bisa dibilang seluruh plating dan tampilan di PC memang dipersiapkan dengan apik.

Pic: Pipiltin Cocoa
All in all, this place is unique. Pengin balik lagi ke sini? Sure. Apalagi kalo udah gajian, hehehe…  Lebih dari itu, bangga rasanya melihat anak bangsa yang berkarya. Juga bisa merasakan cokelat asli Indonesia. Cobain, deh :)

Malam mingguan di Pipiltin Cocoa. Pulangnya beli birthday Cake
 

Notes
- Sempat nyobain cinnamon roll yang cheese dan juga birthday cake-nya. Orang-orang rumah dan saudara gue, pada doyan. 
- Sebagai tempat hangout PC juga ok. Tapi waktu ke sana malam minggu memang rada penuh.

Pipiltin Cocoa      
Pic: Pipiltin Cocoa
Website: www.pipiltincocoa.com
Twitter: @pipiltincocoa
Instagram: Pipiltinccoca
Address: Jl. Barito 2 No. 5 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Phone: 021-72800011
*Halal (Berdasarkan tulisan di resto/keterangan owner atau pegawai/pengetahuan umum atau rekomendasi masyarakat. Belum ada label resmi MUI.)
 









Cinta Cokelat Indonesia ;)

T

No comments:

Post a Comment